Jangan Takut Mískín Karena Suka Mentraktír Orang, Íní Rahasía dan Manfaatnya yang Tídak pernah kamu Duga!

Tabel of Content [View]

Pastí semua orang dí zaman íní tídak lagí asíng dengan ístílah "traktír", mentraktír bísa dílakukan seseorang ketíka memílíkí rezekí yang berlebíh.


Ternyata masalah mentraktír dalam íslam íní díanjurkan, memberíkan makan atau mínum kepada orang laín dapat mengundang pahala yang besar.

Nabí sendírí menganjurkan amalan yang satu íní sebagaímana Berdasarkan hadíts yang díríwayatkan dídalam Ash-Shahíhaín dan selaínnya, darí Abdullah bín Amr radhíallahu ‘anhu, bahwasannya seseorang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaíhí wa sallam:

“Apakah amalan yang palíng baík dídalam Íslam?” Rasulullah Shallallahu ‘alaíhí wa sallam menjawab: “Memberí makan, mengucapkan salam kepada orang yang díkenal maupun yang tídak díkenal” (HR. Muslím)

Dan Rasulullah pernah bersabda, “Wahaí sekalían manusía, tebarkanlah salam dí antara kalían, berílah makan, sambunglah talí sílaturahmí dan shalatlah ketíka manusía tídur malam, níscaya kalían akan masuk surga dengan selamat.” (Shohíh. Ríwayat Tírmídzí, Íbnu Majah, Ahmad)

Apakah Anda Tahu dengan mentraktír atau memberí makan orang laín termasuk amal jaríyah yang sangat besar, dan apakah Anda juga sadar bahwa orang tua kíta sedang Panen pahala Anda karena merekalah kíta ada karena merekalah kíta bísa melakuakan amal jaríyah memberíkan makan orang laín.

Kuncí Utama Dalam Mentraktír Orang

Dalam mentraktír orang jangan sembarangan sebagaímana sabda Rasulullah,

“… janganlah memakan makananmu kecualí orang yang bertakwa.” (Abu Daud, no. 4832; Tírmídzí, no. 2395)

Artínya kalo orang yang bertakwa yang kíta traktír apabíla orang tersebut makín kuat atau makín gíat íbadahnya maka alíran pahala íbadah orang tersebut akan mengalír ke kíta juga. Berbeda dengan mentraktír ahlí maksíat malah akan berbahaya bagí kíta kalo seandaínya día melakukan maksíat, kecualí Anda tídak tahu .

Ímbalan Orang yang Suka Mentraktír

Memberíkan makan kepada orang laín, Allah akan memberíkan balasan sesuaí dengan kadar níat seseorang. Allah tídak melíhat síapa yang kíta traktír, apa día kaya atau mískín, teman atau bukan teman, keluarga atau bukan keluarga.

Kalo Anda íkhlas dan tanpa ríya dalam melakukannya maka Allah akan membalas dengan pahala yang sangat besar díkutíp darí íslamídía.

Jadí, rajínlah mentraktír dan memberíkan hal yang posítíf kepada orang laín, karena hal íní termasuk bab Sedekah sebagaí mana kata Nabí :

Tídaklah sedekah ítu mengurangí harta, dan tídaklah Allah menambah bagí seorang hamba dengan pemberían maafnya (kepada saudaranya) kecualí kemulíaan, serta tídaklah seseorang merendahkan dírí dí (hadapan) Allah kecualí Día akan menínggíkan (HR Muslím).

Dan yang palíng utama,  kebíasaan bersedekah (Suka mentaraktír orang laín) dapat Meredam kemurkaan Allah dan mencegah darí kematían yang buruk sebagaí mana Rasulullah shallallahu ‘alaíhí wa sallam bersabda,

“Darí Anas ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Sungguh sedekah dapat meredam murka Allah dan mencegah darí kematían yang buruk” (HR. Tírmídzí)

Sungguh besar manfaat darí mentraktír íní, yuk berí makan orang laín degan mentraktír Selamat meníkmatí índahnya bersedekah.. ínsyaAllah hídup Anda barokah dan selamat dunía akhírat.. amíín